Cara Membuat Struktur Skala Upah Bagi Perusahaan
Pengaturan struktur skala upah menjadi hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan dalam mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Seiring dengan evolusi regulasi, Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 turut mengarahkan perusahaan untuk menjalankan kebijakan pengupahan yang bertujuan mencapai penghasilan yang layak bagi buruh/pekerja. Dalam peraturan ini, terdapat ketentuan yang jelas mengenai kebijakan penghasilan layak yang dibagi dalam bentuk upah dan pendapatan non-upah. Dalam artikel ini, akan diulas langkah-langkah serta strategi dalam membuat struktur skala upah yang sesuai dengan ketentuan tersebut.
Apa Itu Struktur Skala Upah
Struktur skala upah merujuk pada pola atau sistem yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menentukan tingkat upah bagi karyawan-karyawan mereka. Dalam struktur ini, biasanya terdapat berbagai level atau tingkatan yang mencerminkan tingkat pengalaman, keterampilan, dan tanggung jawab pekerja. Dengan adanya struktur skala upah yang jelas, perusahaan dapat memberikan kompensasi yang adil dan sejalan dengan kontribusi serta nilai yang dibawa oleh setiap karyawan. Hal ini juga membantu dalam menjaga keadilan internal di dalam organisasi serta memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka. Dalam konteks Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015, struktur skala upah juga harus mematuhi ketentuan-ketentuan terkait penghasilan yang layak bagi buruh/pekerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Cara Menghitung Struktur Skala Upah
Dalam menghitung struktur skala upah, terdapat tiga metode yang umumnya digunakan:
- Metode ranking sederhana: Metode ini mengklasifikasikan pekerja berdasarkan peringkat atau ranking tertentu, seperti dari yang terendah hingga yang tertinggi. Kemudian, upah ditentukan berdasarkan peringkat tersebut. Rumus yang digunakan biasanya sederhana, seperti upah = (peringkat pekerja / jumlah pekerja) x total gaji.
- Metode dua titik: Metode ini menggunakan perbedaan upah antara dua titik tertentu dalam organisasi sebagai dasar penghitungan. Misalnya, perbedaan upah antara posisi entry level dan posisi senior level. Rumus yang mungkin digunakan adalah perbedaan upah = upah posisi senior – upah posisi entry.
- Metode point factor (mengacu pada Upah Minimum Regional – UMR): Metode ini menggunakan faktor-faktor seperti pendidikan, pengalaman, dan keterampilan untuk menentukan nilai titik bagi setiap posisi. Nilai titik tersebut kemudian dikalikan dengan nilai UMR untuk mendapatkan upah yang sesuai. Rumus yang mungkin digunakan adalah upah = nilai titik x UMR.
Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, dan pemilihan metode tergantung pada kebutuhan serta karakteristik perusahaan. Dengan pemahaman yang baik tentang ketiga metode ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat terkait dengan struktur skala upah mereka.
Baca Juga : Informasi Terkait Tarif TER PPh21
Bagaimana Cara Membuat Struktur Skala Upah
Dalam pembuatan struktur skala upah, terdapat beberapa tahapan yang perlu diikuti:
- Analisis Jabatan: Tahapan pertama adalah melakukan analisis mendalam terhadap berbagai jabatan yang ada di dalam organisasi. Ini mencakup pemahaman terhadap tugas, tanggung jawab, kualifikasi, dan kompetensi yang diperlukan untuk setiap jabatan.
- Evaluasi Jabatan: Setelah analisis jabatan dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi nilai relatif dari setiap jabatan. Evaluasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat kompleksitas tugas, tanggung jawab, serta keterampilan yang diperlukan.
- Penentuan Struktur Skala Upah: Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jabatan, langkah terakhir adalah menentukan struktur skala upah yang sesuai. Hal ini meliputi penentuan tingkat upah untuk setiap jabatan, pembuatan klasifikasi jabatan, dan pengaturan sistem kompensasi yang adil dan kompetitif.
Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini, perusahaan dapat membuat struktur skala upah yang transparan, adil, dan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi internal organisasi mereka. Dengan demikian, mereka dapat memastikan bahwa sistem kompensasi yang mereka terapkan dapat mendukung pengembangan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan.
Apa Fungsi Penyusunan Struktur Upah dan Skala Upah Perusahaan
Penyusunan struktur upah dan skala upah di perusahaan memiliki beberapa fungsi yang sangat penting:
- Mengatur Konsistensi Internal: Struktur upah membantu dalam menjaga konsistensi internal di perusahaan dengan menetapkan standar yang jelas untuk penggajian karyawan. Ini membantu mencegah ketidakadilan dan konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan gaji yang tidak adil antar karyawan.
- Mendorong Kinerja: Struktur upah yang adil dan transparan dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka. Ketika karyawan merasa bahwa upah mereka sejalan dengan kontribusi dan nilai yang mereka bawa ke perusahaan, mereka cenderung lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras dan mencapai target kinerja.
- Menarik dan Mempertahankan Bakat: Struktur upah yang kompetitif membantu perusahaan menarik dan mempertahankan bakat terbaik. Karyawan cenderung tertarik untuk bergabung dengan perusahaan yang menawarkan kompensasi yang sepadan dengan nilai dan keterampilan mereka, sementara karyawan yang ada akan merasa dihargai dan terdorong untuk tetap tinggal.
- Memenuhi Persyaratan Hukum: Penyusunan struktur upah juga penting untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi persyaratan hukum terkait pengupahan, termasuk ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam undang-undang ketenagakerjaan dan peraturan pemerintah terkait.
- Membangun Budaya Perusahaan yang Sehat: Struktur upah yang adil membantu dalam membangun budaya perusahaan yang sehat, di mana karyawan merasa dihargai dan diperlakukan secara setara. Ini dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan, serta menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif.
Dengan memahami fungsi-fungsi tersebut, perusahaan dapat menyusun struktur upah dan skala upah yang mendukung pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang mereka.
Komponen di Dalam Upah
Dalam mengelola sistem upah di perusahaan, penting untuk memahami komponen-komponen yang membentuknya. Berikut adalah beberapa komponen utama yang terdapat dalam upah:
- Gaji Pokok: Merupakan jumlah upah dasar yang diterima oleh karyawan untuk pekerjaan yang dilakukan. Gaji pokok biasanya merupakan komponen terbesar dalam struktur upah dan menjadi dasar bagi perhitungan kompensasi lainnya.
- Tunjangan Tetap: Merupakan komponen tambahan dalam upah yang tetap diberikan kepada karyawan, seperti tunjangan keluarga, tunjangan transportasi, atau tunjangan kesehatan. Tunjangan tetap ini biasanya diberikan secara berkala dan tidak tergantung pada kinerja individu.
- Tunjangan Tidak Tetap: Berbeda dengan tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap diberikan berdasarkan kinerja atau kondisi khusus. Contohnya adalah bonus atau insentif yang diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas pencapaian tertentu atau kontribusi yang luar biasa.
- Potongan: Merupakan jumlah uang yang dikurangkan dari upah karyawan untuk berbagai tujuan, seperti pajak penghasilan, iuran pensiun, atau potongan karyawan untuk program-program perusahaan seperti asuransi atau dana sosial.
- Uang Lembur: Merupakan tambahan upah yang diberikan kepada karyawan untuk jam kerja di luar jam kerja normal. Uang lembur biasanya diberikan sebagai insentif bagi karyawan yang bekerja lebih dari yang diharapkan.
Dengan memahami dan mengelola komponen-komponen ini dengan baik, perusahaan dapat memastikan bahwa sistem upah yang mereka terapkan dapat mendukung tujuan perusahaan serta kebutuhan karyawan secara efektif.
Landasan Hukum Struktur dan Skala Upah
Dalam konteks penyusunan struktur dan skala upah di perusahaan, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (PERMENAKER) Nomor 1 Tahun 2017 memiliki peran yang penting. PERMENAKER ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas karyawan perusahaan dan menciptakan upah kerja yang transparan. Dalam dokumen ini, diatur berbagai aspek terkait dengan penetapan upah, termasuk proses evaluasi jabatan, penetapan klasifikasi jabatan, serta pedoman dalam menentukan besaran upah sesuai dengan kualifikasi dan kontribusi karyawan. Implementasi PERMENAKER Nomor 1 Tahun 2017 diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menjalankan kebijakan pengupahan dengan lebih terstruktur dan adil, sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dengan mematuhi peraturan ini, perusahaan dapat meminimalisir risiko pelanggaran hukum terkait dengan pengupahan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis serta produktif.
Contoh Struktur Skala Upah
Berikut adalah contoh struktur skala upah untuk empat posisi yang berbeda, yaitu Mandor, Arsitek, Tukang Bangunan, dan Pembantu Tukang.
1. Analisis Jabatan
Jabatan | Golongan | Upah Terkecil (Rp) | Upah Terbesar (Rp) |
---|---|---|---|
Mandor | |||
Arsitek | |||
Tukang Bangunan | |||
Pembantu Tukang |
2. Evaluasi Jabatan
Jabatan | Golongan |
---|---|
Mandor | Menengah atas |
Arsitek | Tinggi |
Tukang Bangunan | Menengah |
Pembantu Tukang | Rendah |
3. Penentuan Struktur Skala Upah
Jabatan | Upah Terkecil (Rp) | Upah Terbesar (Rp) |
---|---|---|
Mandor | 6.000.000 | 10.000.000 |
Arsitek | 8.000.000 | 12.000.000 |
Tukang Bangunan | 4.000.000 | 7.000.000 |
Pembantu Tukang | 2.500.000 | 4.000.000 |
Dengan struktur skala upah yang jelas seperti ini, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap posisi diberikan kompensasi yang sesuai dengan tingkat tanggung jawab, keterampilan, dan kontribusi yang dibawa oleh masing-masing individu dalam organisasi.
Penyusunan Struktur Skala Upah adalah aspek penting yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan guna memastikan keadilan dan transparansi dalam penggajian karyawan. Diperkuat pula oleh peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, hal ini semakin menggarisbawahi pentingnya implementasi struktur upah yang sesuai. EFBA Consulting siap membantu perusahaan dalam penyusunan Struktur Skala Upah yang tepat dan efektif. Dengan dukungan tenaga ahli yang ahli dan berpengalaman di bidangnya, kami berkomitmen untuk memberikan solusi yang terbaik bagi keberhasilan perusahaan Anda. Konsultasikan bisnis Anda dengan klik tombol di bawah ini.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!